Rekap Pasar Mingguan: Pasar Saham Indonesia Anjlok Di Tengah Kebijakan Baru FCA

Kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) anjlok 4,35 persen pada minggu ini, ditutup pada Rp 11,825 triliun ($729,94 miliar) dibandingkan Rp 12,363 triliun pada akhir minggu sebelumnya.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi signifikan sebesar 3,48 persen menjadi 6.970.736 dari 7.222.382 pada periode 27-31 Mei 2024.

Pengenalan Full Call Auction (FCA) di BEI menjadi faktor utama jatuhnya indeks ke bawah level 7.000. Barito Renewables Energy (BREN), yang memiliki kapitalisasi pasar terbesar, sangat terkena dampak FCA.

“Masuknya saham BREN ke dalam dewan pemantau khusus menyebabkan indeks kami anjlok lebih dari 1 persen dalam beberapa hari terakhir,” kata Budi Frensidy, Analis Pasar dan Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia.

BEI mulai menerapkan kebijakan FCA tahap kedua pada tanggal 25 Maret, yang bertujuan untuk meningkatkan perlindungan investor. Namun, kebijakan tersebut dianggap mengganggu stabilitas sehingga menyebabkan penurunan signifikan pada indeks pasar saham.

Pemberlakuan kebijakan FCA pada saham BREN mendapat reaksi keras dari para investor, terutama karena hal tersebut terjadi tak lama setelah perusahaan tersebut masuk dalam Indeks Ekuitas Global Financial Times Stock Exchange (FTSE) di bawah kategori kapitalisasi besar, efektif pada Juni 2024.

Perdagangan saham BREN dilanjutkan pada hari Rabu setelah suspensi dua hari. Pada hari yang sama, BREN ditempatkan pada dewan pemantauan khusus BEI, dimana kebijakan FCA mewajibkan lelang berkala dalam lima sesi setiap hari selama 30 hari.

BREN telah anjlok hampir 30 persen selama tiga hari terakhir, dengan sahamnya anjlok 10 persen pada hari Rabu, anjlok 9,8 persen pada hari Kamis, dan melemah sebesar 9,8 persen pada hari Jumat.

Sementara rata-rata nilai transaksi harian naik 49,01 persen menjadi Rp 18,12 triliun dari Rp 12,16 triliun pada minggu sebelumnya. Selain itu, volume transaksi harian meningkat 34,47 persen menjadi 20,729 miliar lembar saham dari 15,415 miliar lembar saham.

Investor asing pada Jumat mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp 66,58 miliar.