Memecahkan masalah air bersamaan dengan pangan, energi: Dewan Air Dunia

Presiden Dewan Air Dunia (WWC) Loic Fauchon mengatakan, pencarian solusi permasalahan air harus dilakukan bersamaan dengan upaya mengatasi permasalahan pangan dan energi.

Berbicara pada sesi “Sistem Sistem Iklim-Air-Energi-Makanan-Ekologi” pada Forum Air Dunia ke-10 di Bali pada hari Kamis, ia menekankan bahwa dampak air tidak hanya terbatas pada satu sektor saja. Keberlanjutan air yang efektif memerlukan tindakan terkoordinasi dari sektor-sektor terkait.

Fauchon juga menyebut air sebagai alat politik, dan mengatakan bahwa tata kelola yang baik sangat penting untuk memastikan bahwa air dikelola secara adil dan berkelanjutan.

“Oleh karena itu, di luar pendekatan lintas sektoral ini, pengambilan keputusan harus didasarkan pada data ilmiah yang kuat dan tanggung jawab dalam penggunaan sumber daya air,” kata Fauchon.

Ia mengatakan, solusi permasalahan air sejauh ini hanya ditangani secara vertikal di dalam organisasi. Namun solusi lintas sektoral juga diperlukan. Hal ini, kata dia, bisa menjadi visi baru bagi kelestarian air di masa depan.

“Apa yang pada akhirnya kita inginkan? Kami ingin semua orang di dunia memiliki akses tidak hanya terhadap air tetapi juga layanan-layanan penting,” kata Fauchon.

“Layanan apa saja yang penting ini? Air, listrik, dan saya katakan listrik dan bukan hanya energi; akses minimal terhadap listrik, makanan, kesehatan, dan pendidikan,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Direktur Jenderal Penelitian Pembangunan International Water Management Institute (IWMI), Rachael McDonnell menyatakan, hal terkait air memegang peranan penting di seluruh sektor, termasuk pangan.

Dua laporan besar yang diterbitkan oleh IWMI pada tahun 2021 dan 2023 menyoroti kerusakan lingkungan, terutama pada sistem air, akibat praktik dalam sistem pangan. Oleh karena itu, semua pihak harus terlibat dalam diskusi dan terlibat untuk mencegah krisis air.

“Kita benar-benar harus menjembatani kesenjangan tersebut, menjembatani ekonomi politik, dan menjembatani kebijakan-kebijakan tersebut jika kita ingin dapat melakukan hal tersebut pada sisi sistem pangan,” jelasnya.