Indonesia Targetkan Dekarbonisasi Industri Semen pada tahun 2050

Kementerian Perindustrian telah mengumumkan rencana untuk mengembangkan peta jalan bagi industri semen untuk mencapai dekarbonisasi pada tahun 2050.

“Peta jalan ini kami targetkan selesai pada tahun 2024 atau 2025, termasuk ketentuan-ketentuan yang diperlukan dalam peraturan menteri agar dapat dilaksanakan pada tahun 2025 hingga 2050,” kata Putu Nadi Astuti, Direktur Industri Pengolahan Mineral Semen, Keramik, dan Bukan Logam. di Kementerian, di Jakarta pada Selasa.

Astuti menjelaskan, peta jalan tersebut akan menguraikan langkah-langkah teknis penurunan emisi karbon pada industri semen, penetapan target dekarbonisasi secara berkala, dan rencana aksi untuk mencapai net zero emisi (NZE).

Strategi utama dalam peta jalan ini termasuk mengurangi rasio klinker terhadap semen, beralih ke bahan bakar alternatif, meningkatkan efisiensi energi, mengembangkan teknologi inovatif, dan merumuskan kebijakan pemerintah untuk mendukung program NZE.

Meski peta jalan tersebut akan resmi diterapkan tahun depan, industri semen sudah melakukan upaya penurunan emisi. Upaya-upaya ini mencakup langkah-langkah efisiensi energi dengan menggunakan energi biomassa dan penerapan teknologi yang memfasilitasi dekarbonisasi.

Astuti menekankan pentingnya peta jalan ini bagi Indonesia, karena sektor semen merupakan penyumbang utama emisi karbon global. Penelitian yang dilakukan Chatham House menunjukkan bahwa produksi semen menyumbang 8 persen emisi karbon global.

Lebih lanjut, Astuti menyoroti inisiatif dekarbonisasi industri semen Indonesia dapat meningkatkan daya saing industri nasional. Kementerian bertujuan untuk mencapai dekarbonisasi dalam proses produksi dengan memperkenalkan produk ramah lingkungan, seperti semen ramah lingkungan.

Tags: